Pemerintah Indonesia sekarang ini sudah memutuskan status penting corona, dan menghimbau semua masyarakat untuk batasi aktivitas pada tempat ramai. Tetapi, ada saatnya kamu mungkin harus ke satu tempat umum karena sebuah masalah penting, kan? Nach, sekarang ini ada seperti "rutinitas" baru, saat sebelum masuk tempat umum, biasanya bakal ada petugas yang mengecek Suhu Tubuh menggunakan termometer inframerah.

Jika suhu Tubuh kamu terlampau tinggi, kamu kemungkinan tidak dibolehkan masuk. Ketentuan itu dibikin sebagai wujud usaha penangkalan pandemi virus corona. Nach, bicara masalah menghitung Suhu Tubuh, sebenarnya ada beragam langkah atau tipe alat (termometer) yang bisa dipakai, selainnya termometer inframerah yang sekarang ini terkenal karena pandemi virus corona.

Cara Mengukur Suhu Tubuh Sesuai Jenis Termometer

Suhu Tubuh normal manusia ada pada range 36,5 - 37,2 derajat Celcius. Saat Suhu Tubuh ada di atas normal, itu memiliki arti Tubuh sedang berjuang menantang penyakit atau infeksi yang serang. Untuk menghitung Suhu Tubuh, ada beragam tipe termometer yang tersebar di pasar. Tidak harus memakai termometer inframerah yang ditodongkan ke dahi, sama seperti yang sering dipakai di tempat-area publik.

Berikut jenis-jenis termometer dari Alkes Indonesia dan cara menghitung Suhu Tubuh yang pas dan tingkat ketepatannya, mencuplik dari jurnal Nursing Times yang dicatat oleh pakar kesehatan Louise McCallum dari University of the West of Scotland dan Dan Higgins dari University Hospitals Birmingham Foundation Trust:

1. Termometer Oral

Merupakan tipe termometer yang terbanyak dipakai, karena mulut dipandang bisa mempresentasikan Suhu Tubuh dengan tepat. Tetapi, bila kamu memakai termometer oral, pastikan untuk jaga kebersihannya, ya. Beberapa produk termometer oral sediakan penutup plastik sekali saja pakai. Bila tidak ada penutupnya, kamu harus membersihkan termometer sama air mengucur dan mengeringkannya, saat sebelum digunakan.

Cara pemakaiannya dengan menempatkan ujung termometer pada bagian bawah lidah dan tutup mulut sampai alat keluarkan bunyi tertentu. Bunyi itu umumnya menandakan jika Suhu Tubuh terlambat usai terdaftar. Sepanjang pengukur, kamu dianjurkan untuk selalu rileks dan bernapas lewat hidung saja, karena mulut harus tertutup. Jika kamu barusan konsumsi minuman atau makanan dingin atau panas, atau merokok, tunggu sekitaran 20-30 menit saat sebelum menggunakan termometer.

2. Termometer Rektal

Termometer rektal ialah tipe termometer yang digunakan lewat rektum atau anus. Umumnya lebih pas dipakai untuk bayi dan anak-anak. Walau berkesan kotor, termometer rektal malah dinilai sebagai langkah pengukur Suhu Tubuh yang paling tepat, lho. Saat sebelum penggunaan, membersihkan termometer lebih dulu dengan memakai sabun dan air mengucur. Lantas, lapisi dengan pelumas dengan bahan dasar air, dan masukan ujung termometer ke dalam anus.

Biarkan bayi atau anak dalam status telungkup sepanjang pengukur, supaya lebih gampang. Selanjutnya, sesudah termometer mengeluarkan bunyi, cabut dari anus dan saksikan suhu Tubuh yang sukses terarah. Sesudah usai, bersihkan kembali termometer dan keringkan, lalu taruh. Sanitasi saat penggunaan termometer tipe ini harus benar-benar dijaga, ingat bakteri E. coli yang ada di anus bisa menyebabkan infeksi.

3. Termometer Timpani

Termometer timpani memang agak berbeda dengan yang lain, karena direncanakan khusus supaya sesuai aliran telinga. Sensor termometer yang ini bisa menggambarkan emisi inframerah dari membran timpani (gendang telinga). Sebelum memasukkan ke telinga, yakinkan termometer kering dan bersih dari kotoran telinga. Kondisi termometer yang basah dan kotor bisa kurangi akurasi pengukur Suhu Tubuh.

Setelah termometer dihidupkan, taruh penutup steril di ujungnya, pegang kepala, dan ambil kembali ke sisi atas telinga untuk melempengkan aliran dan membuat termometer lebih gampang untuk ditempatkan. Sepanjang pengukur, tak perlu sentuh gendang telinga dengan ujung termometer karena alat ini sudah direncanakan untuk ambil bacaan jarak jauh. Nantikan saja sampai mengeluarkan bunyi dan Suhu Tubuh terbaca.

Jika telinga mengalami infeksi, terluka, atau baru sembuh dari operasi, jauhi pemakaian termometer timpani untuk menghitung Suhu Tubuh. Masalah akurasi, termometer ini dapat disebut cukup tepat membaca suhu Tubuh, bila diposisikan secara benar. Tetapi kekurangannya, termometer timpani umumnya mempunyai harga yang condong tambah mahal dibandingkan tipe termometer lain.

4. Termometer Ketiak

Termometer ketiak banyak juga dipakai untuk mengukur Suhu Tubuh. Tetapi, termometer ini tidak seakurat termometer yang dipakai pada mulut, anus, atau telinga. Untuk memperoleh hasil lebih tepat, gunakan termometer di ke-2 ketiak dan mengambil angka rerata hasil dari dua pengukur itu. Pengukur Suhu di ketiak umumnya lebih rendah dibanding tempat Tubuh lain, dengan Suhu normal menunjukkan 36,5 derajat Celsius.

Sebelum memakai termometer ini, yakinkan ketiak pada kondisi kering. Lantas, taruh ujung termometer ke tengah ketiak (persisnya menunjuk ke atas ke kepala) dan yakinkan lengan dekap di dekat Tubuh, sehingga panas Tubuh terjebak. Nantikan sesaat atau sampai termometer mengeluarkan bunyi dan tampilkan hasil pengukur.

5. Termometer Plaster

Termometer plaster biasanya dipakai untuk menghitung Suhu Tubuh anak-anak, dengan ditempelkan pada dahi. Termometer ini direncanakan memakai kristal cair yang bisa bereaksi pada panas Tubuh, dengan mengganti warna untuk memperlihatkan Suhu kulit. Iya, cuma Suhu kulit saja, bukan Suhu pada Tubuh. Itulah penyebabnya ketepatan dari termometer plaster cukup bervariasi.

Cara memakai termometer ini dengan melekatkannya di kulit dahi secara horizontal, lalu nantikan minimal semenit. Saat sebelum memasangkannya, pastikn dahi tidak berkeringat, baik karena aktivitas fisik atau terbakar cahaya matahari. Supaya hasil pengukur lebih tepat, taruh termometer plaster di dekat garis rambut, karena saluran darah pada tempat ini lebih mencerminkan Suhu Tubuh dengan baik.

6. Termometer Arteri Temporal

Termometer ini sering dinamai "termometer dahi". Ini karena pemakaiannya yang ditodongkan ke dahi, meskipun tanpa sentuh. Dalam menghitung Suhu, termometer ini menggunakan pemindai inframerah untuk menghitung Suhu arteri temporal pada dahi. Termometer tipe berikut yang kerap kamu temui di ruang-ruang khalayak saat ini.

Kelebihan termometer arteri temporal terletak pada akurasi dan kecepatannya. Termometer ini bisa merekam Suhu Tubuh seorang dengan mudah dan cepat. Bahkan, termometer arteri temporal disebut bisa memberi pembacaan yang tepat pada bayi baru lahir. Selainnya cepat, termometer ini memiliki sifat kontakless, karena memang tidak ditempelkan langsung ke kulit. Tersebut penyebabnya termometer ini benar-benar pas dipakai untuk menghitung Suhu Tubuh beberapa orang di tempat umum.

Nach, itu dia 6 tipe termometer yang umum dipakai untuk menghitung Suhu Tubuh. Masalah akurasi, kelebihan, dan kekurangan masing-masing termometer telah diterangkan satu-satu barusan, ya. Kamu tinggal tentukan saja termometer apakah yang pas dan cocok untuk keperluanmu saat ini.